Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Profil SMP IT PAPB Semarang

SMP IT PAPB Sekolah Swasta Peraih Akreditasi Terbaik se-Jateng

SMP Islam Terpadu PAPB Semarang merupakan sekolah swasta terbaik di Jateng. Hal itu dibuktikan melalui hasil akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP-SM) Jateng beberapa waktu lalu. Sesuai hasil penilaian, SMP yang beralamat di Jl Panda Barat No 44 Semarang itu memeroleh predikat A.

Kepala SMP IT PAPB Semarang, HM Ramelan menyampaikan, skor akreditasi yang diperoleh sekolah yang dikelolanya nyaris sempurna. Menurut dia, raihan tersebut tak lepas dari perjuangan segenap stake holder yang terlibat. Menurutnya, sesuai hasil visitasi BAP-SM Provinsi Jateng, nilai akreditasi SMP IT PAPB Semarang tertinggi di Kota Semarang. Bahkan terbaik di Jateng untuk kategori sekolah swasta.
"Nilai akreditasi tahun ini 97 poin. Manajemen yang kami terapkan memang sudah kami persiapkan secara matang. Delapan standar nasional pendidikan sudah kami jalankan. Alhamdulillah semuanya baik," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Rabu (25/6).


Ramelan memaparkan, SMP IT PAPB berdiri sepuluh tahun yang lalu. Tepatnya pada 27 April 2003. Sekolah tersebut lahir berawal dari pengajian Ahad pagi bersama (PAPB) yang kemudia berkembang menjadi Yayasan Amal PAPB yang mengelola lembaga pendidikan dari TK/ KB dan SMP.

Selama sepuluh tahun, SMP PAPB mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ramelan menyebutkan, dari yang awalnya menampung sebanyak 55 siswa, kini siswa SMP IT PAPB yang terdaftar berjumlah 1.040. "Ini menunjukkan adanya perkembangan jumlah pendaftar. Artinya, minat masyarakat terhadap SMP ini semakin meningkat," katanya.

Ramelan mengungkapkan, sebagai sekolah berbasis Islam, pembelajaran di SMP IT PAPB didesain one day school. Sekolah memberikan perhatian khusus terhadap karakter siswa melalui pembiasaan di sekolah. Menurutnya, hal itu dilakukan melalui pembiasaan yang dilakukan sehari-hari. "Hal-hal yang sudah dilakukan dari pagi sampai sore tak hanya teori melainkan praktik. Kami berpijak pada nasionalisme dan religiositas anak," katanya.

Untuk pembiasaan keagamaan, kata dia, siswa diajarkan agar setiap bertemu saling bersalaman. Saat pagi juga membaca Alquran bersama yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Juga salat duhur dan asar berjamaah. "Anak-anak juga kami biasakan melaksanakan salat duha. Ini yang mungkin sangat jarang diterapkan di tempat lain," kata dia.

Selain penerapan sehari-sehari, pada momentum tertentu sekolah juga memfasilitasi siswa untuk memperdalam wawasan keagamaan. "Misalnya, pada bulan puasa mendatang akan kami gelar pesantren ramadan," katanya.

Tak berhenti di situ. Siswa juga diajak peduli terhadap lingkungan. Hal itu diterapkan melalui kegiatan bersama menata lingkungan sekolah, baik kebersihan maupun keindahan taman.

"Pembiasaan ini yang menjadi satu keunggulan yang kami terapkan. Ini sebagai bekal anak-anak agar siap hidup di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Soal akademik, SMP IT PAPB pun tak kalah dengan sekolah lain. Ramelan mengatakan, selama ini pihaknya selalu mengutamakan proses pembelajaran yang berkualitas ketimbang hasil akhir. Sehingga, meskipun input siswa awalnya berkemampuan akademik rendah, namun setelah mengikuti pembelajaran intensif hasilnya bisa dibilang memuaskan.

"Alhamdulillah hasil Ujian Nasional (Unas) tahun ini cukup bagus. Ada kemajuan dari tahun ke tahun. Beberapa anak juga memeroleh nilai 10 untuk IPA," katanya.
Menurut Ramelan, untuk tahun ini pihaknya siap menerapkan kurikulum 2013. Menurut dia, pembelajaran selama ini sudah sejalan dengan nafas kurikulum baru tersebut. Semua guru juga sudah memeroleh pelatihan.
"Anak-anak sudah didukung dengan fasilitas IT lengkap saat belajar di dalam kelas," katanya. Pembelajaran juga dilengkapi dengan laboratorium bahasa, IPA dan komputer. Semua ruang kelas ber-AC.
Siswa Terbitkan Antologi Cerpen Remaja
SEBAGAI kado ulang tahun SMP IT PAPB Semarang yang ke-10, siswa sekolah tersebut menerbitkan buku kumpulan cerita pendek. Buku berjudul "Berdamai dengan Cerita" tersebut berisi sebanyak 15 cerpen yang mengisahkan tentang kehidupan remaja.
"Penerbitan buku tersebut sebagai ruang berekspresi anak di dunia tulis menulis," kata Kepala SMP IT PAPB Semarang, Rabu (25/6).
Dia mengatakan, siswa di sekolahnya didorong untuk membudayakan menulis. Hal itu dilakukan melalui kegiatan jurnalistik yang merupakan satu di antara kegiatan ekskul di sekolah itu. "Pada saat ultah sekolah, semua siswa membuat cerpen. Hasilnya kami lombakan," katanya.
Dari puluhan karya cerpen yang diterima, 15 cerpen remaja terpilih dibukukan dan diterbitkan sebagai kado ulang tahun sekolah. "Ya, ini dalam rangka milad ke-10 tahun SMP IT PAPB," ungkap Ramelan.
Guru pembina jurnalistik SMP IT PAPB Semarang, Usman Roin mengatakan kegiatan ekskul jurnalistik dilakukan setiap Sabtu. Menurutnya, biasanya berlangsung mulai pukul 09.00-11.00.
"Apa yang disampaikan meliputi pengenalan tentang tulis menulis. Siswa kami ajarkan bagaimana caranya membuat berita. Begitu juga teknik fotografi," katanya.
Menurut dia, untuk penulisan cerpen
merupakan kali pertama. Pihaknya akan terus mendorong siswa untuk mengasilkan karya tulis. "Saya juga mengajak anak-anak mengenali media cetak yang ada di Jateng. Sehingga mereka lebih akrab dengan media massa," katanya.
Usman mengatakan, target minimal yang diharapkannya adalah, siswa paham mengabadikan momen. Tak hanya dalam bentuk gambar saja melainkan juga bisa melukiskannya dalam bentuk tulisan. "Saya selalu menanamkan bahwa menulis itu menarik. Tak butuh jabatan. Siapapun bisa melakukan," katanya.
Sementara itu, Ramelan menambahkan, pihaknya berharap di lain waktu, siswa bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi. "Kami akan lakukan pelatihan-pelatihan agar anak-anak menghasilkan karya yang bisa diterbitkan. Bisa berupa puisi maupun cerpen," katanya.
Mengenal Sejarah Teh Bersama PT Sinar Sosro
Sebanyak 30 siswa SMP IT PAPB Semarang berkunjung ke PT Sinar Sosro, Rabu (25/6). Mereka adalah peserta ekskul jurnalistik yang yang ingin memelajari sejarah teh. Perusahaan Sosro menjadi tujuan lantaran perusahaan teh kemasan yang beralamat di Jl Raya Semarang Bawen Km 28 Kabupaten Semarang itu sudah berpengalaman mengolah teh.
Rombongan dipimpin oleh pembina ekskul jurnalistik, Usman Roin. Seorang karyawan PT Sinar Sosro, Priska memandu para siswa untuk menyaksikan pabrik pengolahan teh.
Priska menjelaskan, PT Sinar Sosro berdiri sejak tahun 1974. Perusahaan tersebut  merupakan perusahaan minuman the kemasan siap saji. "Ini minuman teh kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia," ujarnya.
Para siswa diajak untuk mengamati sejarah perkembangan teh melalui tulisan-tulisan yang dipajang di dinding.
"Nama Sosro itu diambil dari nama keluarga pendiri, yaitu Sosodjojo,'' ujar Priska menjelaskan.
Siswa berkeliling pabrik menyaksikan aktivitas pencucian botol minuman, proses memasak teh hingga pengemasan minuman.
Adapun, Usman mengatakan, para siswa diajak mengamati proses pembuatan teh sebagai latihan peliputan. Menurutnya, selain memelajari sejarah teh siswa bisa melaporkan pengalaman berkunjung melalui tulisan. "Kunjungan ini sebagai hadiah spesial bagi peserta ekskul jurnalistik agar mereka tetap bersemangat," katanya.(Tribun Jateng)
@arif_srabilor



























Post a Comment for "Profil SMP IT PAPB Semarang"