Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SMKN 8 Semarang Kembangkan Batik Khas Semarangan

SELAIN mempelajari teori kejuruan, Nurul Eka Yuliana (18) juga berkesempatan mengenal batik. Tak hanya mengenal, siswa jurusan Perawatan Sosial 3 SMKN 8 Semarang yang baru saja diwisuda ini juga bisa belajar membuatnya. "Sejak kelas X saya sudah diajari membuat sketsa batik," katanya saat dijumpai Tribun Jateng di sekolah, Rabu (11/6).

Menurut dia, membuat batik merupakan satu di antara mata pelajaran yang wajib diikuti. Pada kelas XI pelajarannya membuat desain modifikasi dan kelas XII saya dan teman-teman mulai memproduksinya," ujarnya.

Nurul mengatakan, pembelajaran membatik sangat menarik. Meski begitu dia juga sempat kesusahan lantaran tak terbiasa. "Senang bisa belajar membatik. Kini saya lulus dan memiliki keterampilan membatik," katanya.

Guru kewirausahaan SMKN 8 Semarang, Subyanti mengatakan, pelajaran keterampilan membuat batik di sekolah mulai dirintis sejak 2008. Menurutnya, semua siswa dari berbagai jurusan memeroleh mata pelajaran tersebut. "Anak-anak kami pacu untuk berkreasi. Mereka menciptakan desain batik sendiri. Hasilnya akan kami pilih. Yang terbaik akan memeroleh royalti," ujarnya.

Hingga kini sudah puluhan desain yang telah dihasilkan. Bahkan, tahun ini SMKN 8 Semarang akan menganyari seragamnya dengan batik karya siswa sendiri. Subyanti menyebutkan, hasil karya siswanya juga telah dipamerkan ke bewrbagai daerah, seperti Jakarta, Tegal dan lainnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 8 Semarang, Ummi Rosydiana mengatakan pengembangan batik di sekolahnya merupakan program pembelajaran wirausaha bagi siswa. Pihaknya berencana, program tersebut mampu mengantarkan SMKN 8 Semarang menjadi pusat industri batik. "Kami mengembangan batik 'Asam Arang'. Istilah ini diambil dari legenda Kota Semarang," kata Ummi.

Untuk mendukung program tersebut, pihaknya juga meminta bantuan kepada Direktorat Pendidikan SMK. "Nanti ada bantuan Rp 100 juta untuk mengembangkan program ini," katanya.

Menurut Ummi, program tersebut juga telah memeroleh dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Wali Kota Semarang yang baru-baru ini melihat koleksi batik SMKN 8 Semarang. Ummi menyebut, ada 20 macam desain yang siap dikembangkan.

"Tahun ini kami juga sudah memproduksi 450 potong. Murni hasil karya anak-anak. Siap dipakai untuk seragam tahun ajaran baru," katanya.

Untuk motif desain, lanjut dia, SMKN 8 Semarang mengembangkan motif khas Semarangan. Ada beberapa macam motif yang dipilih untuk dikembangan, yaitu bandeng presto, tugumuda, asam arang yang dikombinasikan dengan motif klasik. "Kami mengembangkan tiga macam batik, yaitu batik tulis, batik cap dan batik printing," ujarnya.

Dalam hal menciptakan desain, pihak sekolah mencoba memadukan antara IT dengan seni budaya. "Kami akan menciptakan inovasi desain bati dengan bantuan IT," katanya.

Ke depan, program pembuatan batik tersebut akan dijadikan sebagai program unggulan unit produksi SMK 8 Semarang. "Kami ingin tak hanya melayani sekolah, tetapi juga masyarakat. Akan kami bangun display di depan sekolah," ungkap Ummi.

Sumber Tribun Jateng

@arif_srabilor

Post a Comment for "SMKN 8 Semarang Kembangkan Batik Khas Semarangan"