Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siswa-siswi Ini Hebat Sekali: Mereka Belajar Sambil Menolong Orang

Pembelajaran mutimedia berbasis proyek yang digalakkan SMKN 8 Semarang sangat menarik. Siswa-siswi tak hanya belajar praktik membuat website, mereka juga menolong sekolah lain dengan menawarkan jasa pembuatan website secara gratis kepada sejumlah SMP di Kota Semarang.
Sepulang sekolah, Galuh Sekar (16) tak langsung menuju ke rumahnya di Jalan Sendangguwo Semarang. Siswi kelas X Multimedia 3 SMKN 8 Semarang itu bersama lima siswa sekelas lainnya sering merapat di Plaza Simpanglima Semarang. Tepatnua di lantai lima.
Di tempat itulah, Galuh bersama tim mengerjakan tugas. Menggunakan beberapa unit laptop, mereka mengerjakan proyek pembuatan website sekolah itu bersama-sama. "Kelompok kami mengerjakan website SMPN 11 Semarang," katanya saat ditemui Tribun Jateng di sekolah, Kamis (5/6).
Menurut Galuh, proyek itu kini sudah hampir rampung. Dia mengatakan, hanya tata letaknya saja yang memerlukan perbaikan. Juga perlu penambahan beberapa widget agar tampilan terlihat bagus.
Galuh mengatakan, tugas tersebut mulai dikerjakan sejak Maret lalu. Menurutnya, banyak kendala yang dihadapi saat memulai proyek itu. Dia bersama tim harus menawarkan jasa ke SMP yang belum memiliki website. Dengan bekal keberanian dan surat tugas dari sekolah, akhirnya timnya bisa meyakinkan pihak SMP.

"Ya, awalnya guru di sekolah tujuan belum percaya kemampuan kami saat presentasi. Namun berselang sehari, pihaknya mengabari jika setuju dengan tawaran kami. Hari berikutnya kami ke sana lagi untuk memeroleh data-data yang dibutuhkan," katanya.
Galuh dkk pun langsung melakukan pembagian job. Masing-masing anggota memeroleh tugas yang berbeda. Galuh sendiri memeroleh tugas mengumpulkan data, memposting dan menambahkan beberapa widget. "Ya, sampai sekarang masih penyempurnaan. Nama websitenya www.smpn11.runaway.web.id. Ini masih pakai domain saya sendiri," katanya.
Siswa lainnya, Sari Safitri (16) juga mendapatkan tugas yang sama. Siswi kelas X Multimedia 1 SMKN 8 Semarang itu bahkan harus beberapa kali menawarkan ke sekolah. Sebelumnya, dia bersama tim mengantongi beberapa nama SMP. Namun, akhirnya SMPN 40 Semarang lah yang mau menerima jasa pembuatan website darinya.
Dia pun mulai merancang website dengan alamat www.smpnegeri40smg.timetotime.web.id itu dalam waktu yang cukup singkat. Menurutnya, mulai dari perencanaan hingga selesai layout memerlukan waktu lebih kurang sebulan.
"Kalau hosting dan domainnya kami membeli seharga Rp 300 ribu. Ini kami belu saat pelajaran pembuatan website," katanya.
Sebagaimana yang dialami Galuh, sekolah yang menjadi kliennya juga awalnya meragukan. "Pihak sekolah malah kurang yakin. Terus saya menunjukkan karya kami. Akhirnya mereka setuju untuk dibuatkan," katanya.
Menurut Sari, rencananya usai pelaksanaan ujian kenaikan kelas (UKK) website sekolah karya mereka akan dilaunching. "Hasilnya nanti akan kami presentasikan kepada pihak sekolah. Kekurangannya apa nanti akan kami evaluasi," ujarnya.
Baik Galuh maupun Sari, pembelajaran melalui proyek cukup menantang mereka. Menurutnya, para siswa hanya berbekal seluk beluk tentang website. Mereka harus terjun ke sekolah-sekolah untuk menawarkan jasa. "Wah, kalau dohitung biayanya cukup banyak. Kami beberapa kali ke sekolah mengumpulkan data-data. Soal biaya transport dan lainnya, itu belakangan. Yang penting kami bangga bisa berkarya untuk sekolah lain," katanya.
Sementara itu, kepala SMKN 8 Semarang
Dra Ummi Rosydiana MPar mengatakan, pembelajaran berbasis proyek tersebut dalam rangka implementasi kurikulum 2013. "Mulai tahun ini kami menggunakan metode project based learning. Siswa membuat proyek membuat website untuk SMP swasta maupun negeri se-Kota Semarang yang belum memliki website," katanya.

Selain sebagai pembelajaran, kegiatan tersebut juga sebagai aksi pengabdian. Menurutnya, sekolah menargetkan pembuatan website ebanyak 55 SMP di Kota Semarang. "Saat ini yang sudah terlaksana sekitar 20 an sekolah. Ini dikerjakan oleh anak-anak langsung. Gratis," katanya.
Menurut Ummi, ke depan pihaknya akan melakukan inovasi metode pembelajaran lainnya untuk mendukung implementasi kurikulum 2013. "Proyeknya akan berganti-ganti. Kami juga berencana membuat proyek website untuk destinasi wisata di Kota Semarang. Saat ini sedang kami rumuskan," katanya.
*Sumber tribunnews.com

Post a Comment for "Siswa-siswi Ini Hebat Sekali: Mereka Belajar Sambil Menolong Orang"