Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kau Tak Percaya?

: seseorang yang memanggilku kakak

Wahai adik, gerimis tadi sore mengingatkanku pada senarai kisah lelaki puisi. Ia merajut bait-bait sajaknya bersama desir hujan. Sebab tak ada yang lebih mengerti dirinya dari rintik hujan.
Desirnya muasal gelisahnya. Derasnya irama tangisnya. Petirnya kutipan erangnya. Dan, pastilah mendung selalu menggelayut di raut wajahnya.
Hem, mosok?
Begitu jawabmu suatu waktu. Kau selalu menyoal kesungguhan. Benarkah?


15-05-2011

Post a Comment for "Kau Tak Percaya?"