Jonet, Pelindung Pedagang Kaki Lima Malioboro
Siang
itu (16/09/2013) Jonet (40) sedang duduk di sebuah bangku panjang di pinggir
jalan Malioboro. Sembari memeriksa setumpuk kartu berwarna biru, kepalanya
tertunduk lesu. Lelaki yang bekerja sebagai mantri Koperasi Jaya Makmur Sentosa
itu mengaku baru saja menemui beberapa nasabahnya. Sayangnya, ia tak
mendapatkan sepeser pun saat meminta tagihan kepada nasabahnya.
“Kalau
pedagang lagi sepi, saya juga terkena imbasnya,” kata Jonet.
Menurutnya,
menjadi mantri koperasi adalah pekerjaan yang melelahkan. Namun, di sisi lain
ia justru senang karena pekerjaannya itulah ia bisa berjumpa dengan banyak
orang dan bisa menjalin silaturrahim. “Senang bisa menambah seduluran, “ katanya diiringi senyum.
Selama
empat tahun bekerja di koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam itu,
Jonet tidak pernah menuntut para nasabahnya untuk membayar tagihan tepat
waktu. Hal itu ia lakukan agar para nasabahnya tidak takut ketika bertemu
dengannya. Karena sikapnya itulah banyak nasabah yang akrab dengannya.“Yang
penting saya tidak dimusuhi banyak orang,” ungkapnya.
Salah
satu nasabah Jonet, Suryani (50) mengatakan, ia tidak merasa terbebani ketika
meminjam uang di koperasi yang dikelola Jonet itu. “Kalau pinjam di koperasi
lebih murah, dan bisa dicicil sebisanya,” ungkapnya.
Pemilik
lapak asesoris di Jl Malioboro No 18 itu sudah menganggap Jonet layaknya
saudara sendiri. “Ya, kalau lapak lagi sepi saya bilang saja belum ada uang,”
katanya. Namun begitu ia tak lantas mengabaikan kewajibannya untuk melunasi
pinjaman dari koperasi itu. “Pokoknya, saya cicil semampunya,” kata ibu tiga
anak itu.
Meski
begitu, tak jarang Jonet mendapat teguran. Bukan dari para nasabah melainkan
dari atasannya. “Terkadang pengawas ingin menemui nasabah langsung untuk
menarik tagihan jika sudah jatuh tempo,” terang Jonet.
Demi
melindungi nasabahnya, Jonet pun tak kehilangan akal. “Saya menghubungi nasabah
lebih dulu agar mereka bisa meninggalkan tempatnya. Jadi pengawas tidak bisa
bertemu langsung,” katanya sambil melepas tawa. Malahan, ia pernah meminta
salah seorang nasabahnya untuk membuat surat keterangan meninggal dunia agar
pinjaman dari koperasi dianggap lunas. “Mereka (nasabah-red) sudah seperti
saudara sendiri. Saya tidak tega kalau mereka harus dipaksa,” kata Jonet. [Abdul Arif]
Post a Comment for "Jonet, Pelindung Pedagang Kaki Lima Malioboro"