Nilai UN sebagai Tiket Masuk PT
Suara Merdeka, 11 Mei 2013
Ujian Nasional (UN) 2013 benar-benar
menjadi ujian berat bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh.
Banyak kalangan
yang menginginkan Mendikbud mundur lantaran dinilai gagal melaksanakan UN.
Sebanyak 11 provinsi harus menunda pelaksanaan UN karena terkendala
pendistribusian naskah soal.
Persoalan tersebut
hendaknya menjadi bahan evaluasi bersama. Bukan waktunya untuk saling tuduh.
Pelaksanaan UN merupakan hajat yang digelar setiap tahun. Sudah barang tentu
membutuhkan persiapan berbulan-bulan.
Selain itu, banyak
daerah di wilayah Republik Indonesia (RI) yang memang sulit ditempuh dalam
waktu singkat. Hal ini menunjukkan sarana dan prasarana di tempat-tempat yang
menjadi tujuan pengiriman naskah UN belum memadahi, sehingga, meskipun dianggarkan
Rp 94,8 miliar pun tak ada gunanya, mengingat disparitas pembangunan di daerah
masih tinggi.
Dalam kasus ini,
Kemendikbud memang harus legawa untuk mengakui kesalahan. UN dengan jadwal
pelaksanaan yang jelas seharusnya menjadi acuan. Pasti ada yang salah dalam
proses pendistribusian tersebut. Untuk
itu, pihaknya perlu memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum yang lalai.
Selain itu,
masyarakat juga perlu mengambil sikap bijaksana. Jangan lantas terhasut dengan
opini publik yang berkembang saat ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa
mekanisme pengangkatan serta pemberhentian jabatan menteri telah diatur oleh
undang-undang.
Banyak Gebrakan
Bagaimanapun,
Mendikbud M Nuh telah berjasa banyak dalam mengambil kebijakan pendidikan di
negeri ini. Ia telah banyak membuat gebrakan demi mewujudkan pendidikan yang
terjangkau. Pencanangan Pendidikan Menengah Universal (PMU), Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), serta pendirian akademi komunitas
yang digagas olehnya sangat mendukung akses masyarakat utuk mengenyam
pendidikan.
Adapun UN tahun
2013 menjadi satu kesatuan dari program-program tersebut. UN didesain tak
hanya sebagai evaluasi pembelajaran, tapi juga dapat digunakan sebagai
tiket untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (PT). Baru tahun ini
terwujud UN menjadi faktor yang tak terpisahkan dari proses integrasi dalam
jenjang pendidikan.
Nilai UN menjadi
salah satu pertimbangan PT dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Peserta
didik cukup bermodal nilai rapor dari kelas satu hingga kelas tiga semester
lima dan nilai UN untuk masuk PT. Pengakuan PTN terhadap nilai UN sebagai salah
satu pertimbangan dalam seleksi mahasiswa baru, memberikan fungsi baru bagi
UN.
Selain itu, UN
tahun 2013 memiliki kelebihan lain. Yaitu soal UN yang didesain dalam 20
variasi dalam satu ruangan. Ini merupakan strategi tepat untuk
meningkatkan kredibilitas nilai UN. Hal ini perlu diapresiasi. Selain
mengurangi praktik curang dalam pelaksanaan, peserta didik juga dituntut
percaya diri dan menjunjung tinggi nilai kejujuran.
Setiap peserta
didik mendapat soal yang berbeda dalam satu ruangan. Lembar jawab UN (LJUN)
yang digunakan juga tergabung dengan naskah soal. Jadi, tak akan ada lagi
kesempatan bagi peserta didik untuk bertukar lembar jawab, sehingga hasil UN
yang diharapkan benar-benar menjadi indikator keberhasilan proses pembelajaran
peserta didik.
Pengawasan pun
diperketat. Tak hanya peserta didik yang diawasi, pengawas ruangan pun diawasi.
Jika mereka tertangkap basah karena lalai menjalankan tugas, mereka akan diberi
sanksi tegas.
Sayangnya, niat
baik ini justru ternodai dengan ketidaksiapan Kemendikbud dalam
melaksanakan UN tahun 2013. Hal ini justru memancing banyak kalangan
untuk menggugat pelaksanaan UN. Ada yang mengatakan UN tahun ini ilegal karena
tidak sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung (MA) tahun lalu. UN dituntut untuk
dihapuskan.
Sebagai penanggung
jawab pelaksanaan UN tahun 2013, Mendikbud harus tegas menjawab permasalahan
tersebut. Komitmen mewujudkan akses pendidikan yang luas dan terjangkau
hendaknya tetap menjadi pijakan. Jangan sampai capaian yang diperoleh selama
ini berakhir sia-sia.
—Abdul Arif, Pemimpin Umum Surat Kabar
Mahasiswa (SKM) Amanat, IAIN Walisongo.
Post a Comment for "Nilai UN sebagai Tiket Masuk PT"