Mengenal Dokter Saleh
Tulisan ini hanya kutipan-kutipan dari buku "Prof. Dr. Moh. Saleh Mangundiningrat Potret Cendekiawan Jawa" karya M. Nursam.
Mohon maaf jika masih rancu ka.
_____________________________________________________________________________
Pandangan hidup merupakan
abstraksi pengalaman hidup; pandangan itu dibentuk oleh suatu cara berpikir dan
cara merasakan nilai-nilai, organuisasi sosial, perilaku, nperistiwa-peristiwa,
dan segi-segi lain dari pengalaman. Pandangan hidup adalah sebuah pengaturan
mental dari pengalaman itu dan pada gilirannya mengembangkan suatu sikap
terhadap kehidupan. (hal. 2)
Jawa, sebagai kelompok etnik
besar, juga mempunyai pandangan dunianya sendiri. Orang jawa menyakini bahwa
kehidupan itu sementara saja, ibarat Cuma mampir minum (urip mung mampir
ngumbe). Karena hiduo Cuma sebentar maka hal tersebut harus diisi dengan
segala tindakan ataupun ucapan dan tingkah laku yang baik serta bermanfaat bagi
sesame sehingga kehidupan manusia dapat melahiarkan keindahan dan ketenteraman
dunia. maka manusia berkwajiban untuk “hamewayu hayuning baawana”, mempercantik
keindahan ndunia. Hanya berlaku demikianlah manusia jawa bisa dengan lega
menjemput kehidupan yang kekal dan abadi.
Dunia bagi orang jawa adalah
dunia yang sementara sehingga apa pun yang ada di dunia tidak kekal. Oleh sebab
itu apa pun yang ada di dunia ini tidak berharga sebagai yang tertinggi, sebab barang
donya kuwi ora langgeng lan ora bakal digawa mati” baramng di dunia itu
tidak kekal dan tidak akan dibawa mati.
Maka kehidupan yang benar menurut pandangan hidup orang jawa adalah kehidupan
yang mengutamakan kebaikan dan kebenaran serta tidak mementingkan harta benda.
Kehidupan yang sempurna adalah kehidupan yang lebih mengutamakan hal-hal rohani
dan melakukan perbuatan kasih, serta membela kebenaran dan kebaikan. Demi
ketenteraman dan keindahan dunia, perilaku manusia perlu ditata.
Niels
Mulder melihat pandangan orang jawa dalam dasar agama jawa atau javanisme.
Javanisme adalah keyakinan bahawa segala sesuatu pada hakikatnya adalah
satu-kesatuan hidup. Oleh karenanya javanisme meliputi lebih banyak bidang
daripada agama-agama formal yang menbedakan antara bidang sacral dan profan.
Javanisme memandang kehidupan manusia selalu terpaut dengan kosmos alam raya,
dengan demikian kehidupan manusia merupakan semacam pengalaman religius.
Menurut pandangan ini lanjt Mulder, tidak mungkin untuk memisahkan yang sacral
dari yang profane, yang bersifat kodrati dari yang adikodrati, yang berakar
dalam dunia sini dan kini dari yang berakar dalam alam sana yang lepas dari
pengaruh waktu.
Moh. Saleh Mangundiningrat
dilahirkan pada tanggal 14 april 1892 di Balerejo sebuah desa yang terletak di
antara kota madiun dan ponorogo jaawa timur. Saleh berasal dari keluarga kyai
yang sejak abad ke 18 memegang jabatan kyai atau lurah perdikan balerejo.
Moh Saleh menjadi mahasiswa
kedokteran saat upaya perintisan semangat kebangsaan Indonesia dibangun. Banyak
tokoh yang muncul dalam pergerakan
kebangsaan Indonesia pernah
menjadi mahasiswa kedokteran. Di antaranya dan yang paling awal adalah
dr Rajiman Wediodiningrat yang menerima gelar dokter jawa pada tahun 1899.
Abdoel Muis meskipun tidak sempat menyelesaikan sekolahnya di kedokteran,
menjadi salah satu tokoh pergerakan. Tjipto, Goenawan Mangoenkusuma, dan
Soetomo adalah tokoh pergerakan awal yang terkenal, dan juga pernah menjadi
mahsiswa kedokteran. Ketiga nama yang disebut terahir memberikan kontribusi
besar saat berdirinya Boedi Utomo pad tyahun 1908.
Periode saat saleh berada di
belanda 1924-1929, merupakn periode yang sangat penting jika dikaitkan dengan
pergerakan Indonesia dan aktivitas
mahasiswa Indonesia di belanda. Kita tahu bahwa sebelum sumpah pemuda pada
tanggal 28 oktober 1928 perhimpunan Indonesia dengan hatta sebagai salah satu
aktivisnya yang sangat berpengaruh telah membuat manifesto politik 1925.
Jika dilihat dari sosoknya yang
apolitis sebagaima telah disebutkan di depan tampaknya saleh tidak menjadi anggota
PI apalagi terlibat secara langsung atau
menjadi perumus Manifesto Politik 1925.
“Ko kamu sebentar lagi akan
menjadi dewasa, tapi saya ingin beri tahukan sesuatu kepada kamu tentang
filsafat hidup saya, yaitu “ saya tidak mau terikat kepada benda” jangn kamu
harapkan kalau saya meninggal bakal ada warisan bagi kamu. Saya mencoba memberi kamu pendidikan
sebaik-baiknya. Sesudah itu, terserah kepada kamu dan kepada Tuhan.”
Post a Comment for "Mengenal Dokter Saleh"