Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memperjuangkan Nasib Petani Tembakau

SUARA MERDEKA, 16/04/2012
Indonesia mempunyai banyak produk lokal yang mampu mengangkat perekonomian.

Salah satunya keretek. Namun, di tengah pencapaian prestasi ekonomis, produk keretek justru mendapat gempuran dari pihak asing.

Ya, ada konspirasi global yang ingin menghancurkan keretek di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Gugun El Guyanie dalam bedah buku berjudul Membunuh Indonesia: Konspirasi Global Penghancur Kretek, belum lama ini di Gedung Pendopo Kampus 3 IAIN Walisongo Semarang. Bedah buku tersebut merupakan kerja sama Mahasiswa Walisongo Pecinta Alam (Mawapala) dengan Komunitas Kretek Semarang.

Menurut Gugun, kampanye antirokok yang digembor-gemborkan selama ini bukan semata alasan kesehatan. Juga kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia terkait rokok tidak lepas dari campur tangan pihak asing.

’’Perusahaan-perusahaan farmasi multinasional telah berhasil meminjam tangan otoritas kesehatan dunia untuk memasarkan produk-produk nikotin. Perusahaan-perusahaan tersebut mencoba menyingkirkan
produk lokal Indonesia yang bernama keretek,’’ ungkap peneliti Pusat Kajian Konstitusi Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Hadir pula Musyafak dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Grobogan yang juga menjadi pemateri. Ia mengajak mahasiswa agar peka terhadap persoalan sosial. Nasib petani tembakau misalnya, yang selalu tertindas. ’’Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus bisa memperjuangkan nasib petani tembakau,’’tegas Musyafak.

Salah satu peserta, Hammidun Nafi’ mengaku, acara tersebut sangat menarik. Menurutnya, bedah buku tersebut menambah wawasan terhadap industri keretek di Indonesia.

’’Saya malah baru tahu kalau kampanye antirokok ada campur tangan politik,’’ kata mahasiswa Fakultas Tarbiyah itu.

Pria yang akrab disapa Hamid itu berharap industri kretek di Indonesia tetap eksis. ’’Industri keretek di Indonesia telah menghidupi jutaan jiwa. Kalau samapi dilarang, bisa menciptakan banyak pengangguran,’’ imbuhnya. 

Abdul Arif, Reporter SKM Amanat IAIN Walisongo Semarang

Post a Comment for "Memperjuangkan Nasib Petani Tembakau"