Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebersamaan

Kebersamaan selalu menyatukan


Kita lahir di dunia ini tak sendirian, kawan. Di antara kita ada ayah, ibu, saudara, tetangga, dan manusia sedunia. Itulah kenapa kita disebut sebagai zoon politicon. Ya, kita hidup dalam kebersamaan dan saling menggantungkan.

Namun kawan muda, hidup bersama kadang tak menenteramkan. Seperti kita saksikan di beberapa negara yang sedang mengalami konflik, Mesir misalnya. Di sana kekacauan merajalela. Orang-orang menghambur ke jalanan melakukaan aksi pemberontakan.

Pemimpin yang arogan, diktator, dan korup adalah misal dari akhlak madzmumah (laku tercela). Kita tahu bahwa perbuatan negatif seperti itu bakal merusak sendi-sendi kebersamaan. Hidup yang mulanya damai lantas berakhir ricuh sebab ada salah satu manusia yang berbuat cela.

Tak hanya urusan negara saja, keluarga pun tak menutup kemungkinan terjadi perpecahan. Kita simak saja di televisi, banyak kasus perceraian antara suami dan istri. Dan itu berakibat fatal. Bagaimana masa depan pendidikan anak jika kedua orang tuanya pisah? Padahal pendidikan yang paling utama adalah di lingkungan keluarga.

Kawan muda, kita sebagai anak tak ingin mengalami semacam itu bukan? Nah, marilah kita mencoba berusaha melanggengkan kebersamaan. Bagaimana caranya?

Caranya mudah kawan, hanya satu. Yaitu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Ya, itulah yang pernah dikoarkan oleh Nabi Muhammad empat belas abad yang lalu. “Khairunnas anfa’uhum linnas”. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya.

Ya, mutiara hadits ini sangat pas diaplikasikan dalam kehidupan sosial. Maka marilah kita manfaatkan peluang meraup kebajikan dengan saling memberi pertolongan. Sebab hidup manusia tak bisa sendiri, melainkan saling membutuhkan satu dengan lainnya.

Sejarah membuktikan bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad itu sangat mujarab. Ia menjadi contoh manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Sehingga tak salah jika Michael H. Hart menempatkan beliau pada urutan pertama sebagai manusia yang berpengaruh di dunia, mengalahkan Isac Newton, Nabi Isa, Albert Einstein, dan lainnya. Hebat bukan?

Ayo kawan, mumpung masih muda, kita ikhtiar bersama menjadi orang yang bermanfaat. Menjadi orang hebat. Ya, kebersamaan!

Post a Comment for "Kebersamaan"