Handphone untuk Belajar
(dimuat di Koran Harian Semarang 17 Maret 2011)
Oleh Abdul Arif
Ada yang menarik saat penulis mengikuti Bimtek (Bimbingan Teknis) di PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan tenaga Kependidikan ) Matematika Yogjakarta pada 16 Februari 2011, yaitu handphone (hp) sebagai media pembelajaran matematika.
Pada awalnya hp berfungsi sebatas sms dan melakukan panggilan. Kini fungsi hp lebih kompleks. Orang bisa memanfaatkannya untuk banyak hal, termasuk belajar.
Di beberapa sekolah, terutama di pedesaan, masih ada yang melakukan razia hp terhadap peserta didik. Razia tersebut merupakan tindakan preventif terhadap peserta didik agar mereka tak menyalahgunakan teknologi. Kasus video porno misalnya, sangat mengkhawatirkan.
Sebenarnya semua itu bisa disiasati, jika peserta didik dikenalkan cara penggunaan hp yang baik dan benar. Hp layaknya pisau. Ia bergantung pada si pemakainya. Antara manfaat dan madaratnya tergantung bagaimana cara memakainya. Maka, perlu dikenalkan pada peserta didik bagaimana cara memanfaatkan hp yang benar. Salah satunya sebagai media pembelajaran.
Ya, dengan fitur canggihnya, hp bisa kita jadikan sebagai alat belajar. Tentunya ini akan sangat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebab hp adalah alat yang paling dekat dengan peserta didik saat ini. Mereka akan lebih nyaman belajar dengan media hp ketimbang model belajar konvensional.
Suplemen
Ada banyak sekali cara yang dapat kita manfaatkan dari sebuah hp untuk media pembelajaran. Di antaranya Mobile ebook, utility (kamus, kalkulator, ensiklopedi), knowledge searching tool, interaction and collaboration tool, dan lainnya.
Dengan e-book yang diinstal di dalam sebuah hp akan lebih memudahkan peserta didik. Ia bisa belajar tanpa membawa banyak buku, di mana saja dan kapan saja. Bisa dibayangkan bagaimana jika semua mata pelajaran terangkum dalam e-book yang diaplikasikan di hp. Sangat mengasyikkan!
Cara membuat aplikasi e-book dalam hp pun mudah sekali. Dengan program mjbookmaker kita bisa membuat e-book sederhana. Tentunya materi belajar sudah disiapkan terlebih dahulu dengan memperhatikan selera peserta didik.
M-learning (mobile learning) memiliki beberapa kelebihan. Ia mudah digunakan sebab bentuknya yang relatif kecil dan praktis. Selain itu hp sudah akrab denganpeserta didik. Harganya juga relatif murah ketimbang media yang lainnya. Selain itu fitur makin canggih dan lengkap. Dan jangkauan layanan seluler yang luas membuat akses ke sumber daya pembelajaran lebih mudah dan murah.
Namun m-learning juga tak luput dari kelemahan. Di antaranya computing resources sangat terbatas, catu daya yang terbatas, kapasitas penyimpan lebih kecil, dan tampilannya pun tak selebar media lainnya.
Dalam aplikasinya m-learning sebatas suplemen saja. Ia tak bisa sepenuhnya menggantikan model pembelajaran yang lainnya; d-learning (distance learning) dan e-learning (electronic learning). Ia lebih sesuai jika tidak tersedia seperangkat komputer (computer aided learning) saat pembelajaran.
Barangkali m-learning menjadi media alternatif bagi Sekolah yang memiliki keterbatasan dalam penggunaan media lainnya, seperti komputer. Selain pengadaan, perawatan dasar media komputer juga membutuhkan biaya mahal. Maka tak ada salahnya jika m-learning dicoba. Selamat mencoba!
Oleh Abdul Arif
Ada yang menarik saat penulis mengikuti Bimtek (Bimbingan Teknis) di PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan tenaga Kependidikan ) Matematika Yogjakarta pada 16 Februari 2011, yaitu handphone (hp) sebagai media pembelajaran matematika.
Pada awalnya hp berfungsi sebatas sms dan melakukan panggilan. Kini fungsi hp lebih kompleks. Orang bisa memanfaatkannya untuk banyak hal, termasuk belajar.
Di beberapa sekolah, terutama di pedesaan, masih ada yang melakukan razia hp terhadap peserta didik. Razia tersebut merupakan tindakan preventif terhadap peserta didik agar mereka tak menyalahgunakan teknologi. Kasus video porno misalnya, sangat mengkhawatirkan.
Sebenarnya semua itu bisa disiasati, jika peserta didik dikenalkan cara penggunaan hp yang baik dan benar. Hp layaknya pisau. Ia bergantung pada si pemakainya. Antara manfaat dan madaratnya tergantung bagaimana cara memakainya. Maka, perlu dikenalkan pada peserta didik bagaimana cara memanfaatkan hp yang benar. Salah satunya sebagai media pembelajaran.
Ya, dengan fitur canggihnya, hp bisa kita jadikan sebagai alat belajar. Tentunya ini akan sangat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebab hp adalah alat yang paling dekat dengan peserta didik saat ini. Mereka akan lebih nyaman belajar dengan media hp ketimbang model belajar konvensional.
Suplemen
Ada banyak sekali cara yang dapat kita manfaatkan dari sebuah hp untuk media pembelajaran. Di antaranya Mobile ebook, utility (kamus, kalkulator, ensiklopedi), knowledge searching tool, interaction and collaboration tool, dan lainnya.
Dengan e-book yang diinstal di dalam sebuah hp akan lebih memudahkan peserta didik. Ia bisa belajar tanpa membawa banyak buku, di mana saja dan kapan saja. Bisa dibayangkan bagaimana jika semua mata pelajaran terangkum dalam e-book yang diaplikasikan di hp. Sangat mengasyikkan!
Cara membuat aplikasi e-book dalam hp pun mudah sekali. Dengan program mjbookmaker kita bisa membuat e-book sederhana. Tentunya materi belajar sudah disiapkan terlebih dahulu dengan memperhatikan selera peserta didik.
M-learning (mobile learning) memiliki beberapa kelebihan. Ia mudah digunakan sebab bentuknya yang relatif kecil dan praktis. Selain itu hp sudah akrab denganpeserta didik. Harganya juga relatif murah ketimbang media yang lainnya. Selain itu fitur makin canggih dan lengkap. Dan jangkauan layanan seluler yang luas membuat akses ke sumber daya pembelajaran lebih mudah dan murah.
Namun m-learning juga tak luput dari kelemahan. Di antaranya computing resources sangat terbatas, catu daya yang terbatas, kapasitas penyimpan lebih kecil, dan tampilannya pun tak selebar media lainnya.
Dalam aplikasinya m-learning sebatas suplemen saja. Ia tak bisa sepenuhnya menggantikan model pembelajaran yang lainnya; d-learning (distance learning) dan e-learning (electronic learning). Ia lebih sesuai jika tidak tersedia seperangkat komputer (computer aided learning) saat pembelajaran.
Barangkali m-learning menjadi media alternatif bagi Sekolah yang memiliki keterbatasan dalam penggunaan media lainnya, seperti komputer. Selain pengadaan, perawatan dasar media komputer juga membutuhkan biaya mahal. Maka tak ada salahnya jika m-learning dicoba. Selamat mencoba!
SIP
ReplyDelete