Gambar Berwarna
Oleh Arif Srabi Lor
benarkah, aku meninggalkan catatan-catatan abal di tahun sebelum ini?
o...sungguh tak kusangka begitu cepat angka-angka bertambah
dan secepat ini raut-raut berkerut bagai kulit jeruk purut
terpanggang terik, layu, lalu menanti Izrail datang sewaktu-waktu
namun tak terpikirkan olehku
rahasia-rahasia malam yang sampai detik ini kuabaikan
tak bisa kutaksir seberapa harga untuk seberkas cahaya
agar raut ini sedikit memendar di suatu petang kelak
jam-jam sebelum tahun ini, aku masih telantar dalam gambar-gambar buram
goresan-goresan hitam terlalu pekat melekat di jiwa yang semakin geliat maksiat
dan aku tak ingin tahun ini kembali pada gambar-gambar tak berwarna itu
aku ingin goresan-goresan di tahun ini berwarna-warni
seperti panorama yang terlukis kala mentari terbit dan menjelang senja
aku ingin gambar-gambarku memendarkan pesona
dan tahun ini penghapus-penghapus merupa mentari yang menyingkirkan awan murung
di sudut-sudut gambar yang tak berarti
agar setiap goresan terlahir gambaran jiwa yang bersih
dan tak akan kuulang kembali menggambar di kanvas-kanvas kumal
aku sadar bahwa di harapan yang baru ini, ada kanvas yang lebih putih dan bersih
lalu aku akan menggambar diriku lebih berwarna dari yang dulu
seperti ketika pertama kali Tuhan membuka mataku.
01 Januari 2011
benarkah, aku meninggalkan catatan-catatan abal di tahun sebelum ini?
o...sungguh tak kusangka begitu cepat angka-angka bertambah
dan secepat ini raut-raut berkerut bagai kulit jeruk purut
terpanggang terik, layu, lalu menanti Izrail datang sewaktu-waktu
namun tak terpikirkan olehku
rahasia-rahasia malam yang sampai detik ini kuabaikan
tak bisa kutaksir seberapa harga untuk seberkas cahaya
agar raut ini sedikit memendar di suatu petang kelak
jam-jam sebelum tahun ini, aku masih telantar dalam gambar-gambar buram
goresan-goresan hitam terlalu pekat melekat di jiwa yang semakin geliat maksiat
dan aku tak ingin tahun ini kembali pada gambar-gambar tak berwarna itu
aku ingin goresan-goresan di tahun ini berwarna-warni
seperti panorama yang terlukis kala mentari terbit dan menjelang senja
aku ingin gambar-gambarku memendarkan pesona
dan tahun ini penghapus-penghapus merupa mentari yang menyingkirkan awan murung
di sudut-sudut gambar yang tak berarti
agar setiap goresan terlahir gambaran jiwa yang bersih
dan tak akan kuulang kembali menggambar di kanvas-kanvas kumal
aku sadar bahwa di harapan yang baru ini, ada kanvas yang lebih putih dan bersih
lalu aku akan menggambar diriku lebih berwarna dari yang dulu
seperti ketika pertama kali Tuhan membuka mataku.
01 Januari 2011
Post a Comment for "Gambar Berwarna"