Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lebih Baik Memaafkan

Oleh Arif Srabi Lor

Muhtar Muzayyin, atau acap dipanggil Muhtar. Ia pemuda sederhana, berpakaian ala kadarnya, tidak ngejeans, dan juga tidak suka pacaran layaknya pemuda zaman sekarang. Motor yang ia pakai adalah keluaran tahun tujuh puluh lima. Pemuda berusia duapuluh lima tahun ini, selain kuliah ia juga nyambi menjadi penjaga masjid.

Di balik tampangnya yang pas-pasan itu, ia memiliki pribadi yang unik. Ia senang bersilaturrahmi ke tempat teman-temannya yang suka menjadikannya bahan guyonan. Maklum, posturnya yang kecil dengan penampilannya yang khas memancing gelak tawa.

Suatu ketika ia bersilaturrahmi ke tempat temannya. Seperti biasa, ia pergi dengan motor jadulnya. Ketika bersilaturrahmi, Muhtar merasa tidak ada kejanggalan, karena sudah terbiasa main ke situ. Beberapa hari berikutnya, ia diajak ke suatu tempat oleh teman yang sering ia kunjungi.

Di tempat itu ia ditanya tentang kasus uang temannya yang hilang. Muhtar dituduh mengambilnya. Spontan ia ketakutan dan tidak bisa berbuat lebih. Alasan Muhtar dituduh mengambilnya karena hanya ia yang sering main ke tempat temannya itu.

Sehari kemudian, ia mengutarakan masalah tersebut kepada warga. Mendengar cerita tersebut, warga sepakat akan membantu menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas. Warga tidak percaya atas tuduhan itu.

Akhirnya, dengan musyawarah bersama, masalah terselesaikan. Muhtar tidak bersalah. Tuduhan kalau Muhtar mengambil itu dan menyimpannya di salah satu rekening Bank, tidak terbukti.

Tindakan temannya itu sudah keterlaluan. Bahkan sempat bmengancam akan melaporkan ke polisi. Tetapi Muhtar memaafkannya. Bahkan ia masih sering silaturrahmi ke tempat temannya itu.

Dari cerita ini, ada pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Yaitu sikap Muhtar yang mudah memaafkan temannya. Padahal temannya itu telah berbuat salah kepadanya. Ya, walaupun hatinya tersakiti, tetapi jalinan persahabatan masih ia junjung tinggi.

Jika saja Muhtar tidak terima tuduhan temannya itu, bisa saja permasalahan akan semakin panjang. Muhtar bisa saja berbalik menuntut temannya itu dengan alasan fitnah. Untung saja dia lebih memilih memaafkan temannya ketimbang menuntut balik. Apa yang telah dilakukan Muhtar itulah solusi terbaik. Menjaga persahabatan dan memaafkan kesalahan itu lebih baik.  

Post a Comment for "Lebih Baik Memaafkan"