Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ranjang Kesepian

Oleh A. Arif Srabi Lor

ku lihat ada rindu
menyelinap dan bersembunyi di balik selimut
pun bantal dan guling yang saling beradu
seolah melambai dan mengajak kita
untuk menengok lagi sebuah kisah
aku dan dirimu

bantal
sebelum kita datang, ia telah siap menunggu
menanti kisah-kisah yang sama
menjadi saksi
aku dan dirimu
berpeluh-peluh dalam kehangatan malam
tapi kita yang tak lagi datang
dan bantal kecewa

guling
sebelum tubuhmu yang merebah
ku tepikan guling di pantai ranjang kita
lalu kita berlayar
dan setelah tubuhku
dialah yang kau beri kemesraan
setelah kita berpisah di akhir pelayaran
dan ia setia menemani pejammu
sampai subuh yang menjanjikan sebuah harapan

aku mendengar ranjang, bantal dan guling
berulangkali mengadu
ia bercerita tentang sepi dan kekosongan
dan sesekali menyerapahi tubuh kita

yang telah menjadi kisah purba

yang kian hari semakin malas menemaninya

ku lihat ranjang yang mulai bosan
menunggu kita
ia mulai bosan dalam sepi
ia mulai rindu
pada malam-malam desah dan peluh
aku dan dirimu

barangkali kita perlu menghiburnya lagi.

16 Nopember 2010

Post a Comment for "Ranjang Kesepian"